Saya adalah salah satu alumni dari SD dan SMP Margie Surabaya. Bersekolah di Margie bagi saya merupakan suatu bekal hidup, dimana dulu saya diajarkan disiplin tinggi dan pengajaran agama yang kuat. Walaupun saat itu terasa sangat berat dan menyulitkan bagi anak seusia saya, tetapi sekarang dapat saya petik manfaatnya, yaitu saya dapat bekerja dengan baik, pantang menyerah, serta hubungan saya dengan Tuhan dan sesame berjalan dengan baik. Dari pengalaman pribadi ini akhirnya saya memutuskan menyekolahkan dua anak saya ke Margie dengan harapan mereka kelak menjadi lebih baik dari saya. Pada kesempatan ini, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Martono, Ibu Dewi dan para guru semua atas bimbingan dan pengajarannya.
Saya berasal dari Jakarta. Pertama kali saya menjadi siswa di SMA Margie, saya sungguh mkagum dengan ketersediaan sarana dan prasarana di SMA Margie yang lengkap. Saya menemukan keluarga baru disini. Bapak dan Ibu guru adalah orangtua saya di sekolah yang secara tulus ikhlas memberikan bimbingan bagi semua siswa tanpa kenal lelah. Teman – teman saya adalah saudara – saudara saya dan Margie adalah rumah kedua saya. Selama sekolah di Margie, kami semua diberi kesempatan yang sama untuk berprestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik. Pendidikan agama, moral dan etika menjadi prioritas sekolah ini. Saya tidak pernah menyadari pentingnya hal ini sampai suatu saat ketika saya kembali ke Jakarta, semua teman dan kerabat mengatakan perubahan pada diri saya. Saya menjadi pribadi yang lebih santun, lebih percaya diri dan lebih komunikatif. Kekeluargaan yang tertanam kuat di sekolah Margie sering menjadi kerinduan tersendiri bagi saya dan saya yakin semua teman merasakan hal yang sama seperti saya. Saya sangat berterima kasih kepada Margie karena telah membawa perubahan yang positif di kehidupan saya sekarang. – Alumni 2014
Serasa masih segar dalam memoriku, kenangan selama 9 tahun bersekolah di Margie yang tidak akan pernah bisa kulupakan. Begitu banyak ilmu dan juga bekal hidup yang saya dapatkan, seperti kedisiplinan, cinta kasih pada sesame, dan juga iman yang kuat pada Tuhan. Tidaklah lepas dari hal tersebut, adalah bimbingan dan perhatian yang tulus dari para guru dan tentu saja bersama dengan Bapak dan Ibu Martono sehingga dapat mengubah probadi saya yang dulunya seorang pemalu menjadi berani dan percaya diri. Terutama yang paling berkesan dalam hidup saya adalah berkat pendidikan Bahasa Inggris yang saya peroleh di Sekolah Margie, saya berhasil mencapai penghargaan – penghargaan dalam beberapa perlombaan Bahasa Inggris yang diadakan oleh Dinas Pendidikan di Surabaya. Hal tersebut memberikan rasa percaya diri pada saya, sehingga pihak Sekolah Margie untuk memberi kesempatan kepada saya menjadi salah satu wakil untuk kegiatan Exchange Program di Australia. Terima kasih Margie, semoga sekolah saya yang tercinta ini tetap jaya dan terus berkembang. “Hidup tak selamanya indah tapi yang indah itu akan tetap hidup dalam kenangan” – Alumni SMP Margie
Lulusan pertama tahun pelajaran 2010 – 2011 (Program IPA) Sebagai putra pertama dari Johanes Noerjahyo, SH dan Lucia Wiwik Widyaryani, SH , Felix cenderung mempunyai sifat yang pendiam. Di setiap jenjang pendidikannya kalau kami perhatikan tidak lebih dari 3 teman yang dia miliki. Sejak sekolah di SMA Margie , saya melihat perubahan sikap perilaku lebih terbuka dan lebih periang juga begitu dekat hubungan dengan para pembimbing di SMA Margie Surabaya, kalau saya boleh memberi penilaian pribadi, kedekatan para guru seperti siswa dan kakaknya tidak ada jarak yang cukup jauh, membuat siswa tidak malu dan gengsi untuk bertanya tentang apa yang mereka tidak tahu.
Lulusan kedua tahun pelajaran 2011 – 2012 (Program IPS). Putri kedua dari Johanes Noerjahyo, SH dan Lucia Wiwik Widyaryani, SH. Anaknya periang, hobinya organisasi dimana – mana, kalau ditanya cita – cita mau jadi apa, jawabannya simple banget, katanya mau melanjutkan usaha orangtua. Tapi sesudah dia menjalankan 2 tahun pendidikan di SMA Margie, sekarang dia mengajukan permohonan: kalau di ijinkan, Anggi setelah lulus kuliah, kerja di luar negeri dulu baru kalau sudah dirasa cukup pengalaman yang didapat akan melanjutkan usaha orangtuanya.
Belajar di SMA Margie, saya mendapat banyak pengalaman paling berharga, dalam studi selama 3 tahun saya dapat membentuk pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Guru dan teman – teman semua disana sangat baik dan saling mendukung yang membuat kegiatan belajar di SMA Margie begitu berkesan. Dengan kegiatan – kegiatan akademik maupun non – akademik di SMA Margie membuat saya lebih percaya diri dalam melanjutkan pendidikan saya ke jenjang universitas. Terima kasih untuk semuanya yang telah membimbing saya sehingga karakter pribadi saya menjadi lebih baik hingga sampai saat ini. Sukses selalu untuk sekolah Margie, semoga selalu bisa menjadi yang terbaik dalam mencerdaskan anak bangsa. – Alumni SMA Margie (2012)
Selama 3 tahun belajar di SMP Margie, saya dan teman – teman belajar banyak hal dan mendapat banyak pengalaman. Semua ini tidak lepas dari perhatian dan bimbingan para guru yang juga akrab dengan murid – murid. Para guru disini mau mendekatkan diri dengan murid – murid, menjadi teman curhat dan penasihat. Mereka juga mengenali potensi kami masing – masing dan selalu memberikan kami kesempatan untuk mengembangkannya. Mereka tidak hanya menjadi sosok pengajar dan orangtua yang disiplin, tetapi juga teman baik yang mau mendengar. Selain itu, hal yang berkesan dar iSEkolah Margie adalah bagaimana ajaran agama selalu diimplementasikan di kehidupan sehari – hari. Kami dibiasakan untuk selalu berdoa dan tiap tahunnya selalu diadakan beberapa kegiatan social yang tidak hanya dilakukan untuk perayaan agama Katolik, tetapi juga agama lain sebagai wujud penghargaan terhadap agama – agama lain. Dari SMP Margie juga saya bertemu dengan teman – teman yang sampai sekarang menjadi sahabat saya. Maka dari itu, setiap mendengar SMP Margie, saya akan selalu teringat akan kata kekeluargaan karena disini saya bisa berkembang dengan gukungan seperti dari sebuah keluarga. – Alumni 2010
Saya Deisy Windasari, alumni dari PG Margie tahun 1987, selama di PG Margie, saya merasa puas dengan pembelajaran yang saya peroleh selama belajar disana karena adanya jalinan komunikasi yang aktif dari pihak sekolah dengan orangtua / wali murid sehingga saya yakin untuk menyekolahkan kembali putri saya, FIevel Ceely Khomar di PG – TK Margie. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala PG – TK Margie, khususnya guru – guru yang telah mendidik dan melatih kemampuan Fievel selama di PG dan TK Margie. Ke depannya, hal ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar semakin baik. – Alumni 1987
Selama bersekolah di Margie, saya belajar untuk lebih terbuka terhadap wawasan dunia luar. Margie tidak hanya mengajarkan tentang pendidikan namun juga mengajarkan untuk berpikir kreatif dan aktif di kegiatan organisasi maupun kompetisi. Margie selalu mengajarkan saya untuk berani tampil dan mengembangkan ide – ide melalui berbagai lomba yang mendorong siswa untuk bereksplorasi. Talenta saya di bidang seni dan puisi diasah di Sekolah Margie dengan mengikuti ajang berbagai lomba puisi musikalisasi mulai tingkat kecamatan sampai tingkat provinsi. Selain itu, dari ajang kompetisi lainnya yang diadakan Jawa Pos, saya berhasil menjuarai 5 terbaik madding gerak se – provinsi Jawa Timur dan hadiahnya sangat luar biasa bagi saya yaitu Exchange Program ke Brisbane, Australia. Pada tahun ke – 2 di SMA Margie, saya juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Exchange Program ke Carey Baptist Grammar School, Melbourne, Victoria. Setiap murid adalah prioritas di Sekolah Margie sehingga tidak ada anak yang tertinggal atau tidak berkembang. Di sekolah inilah saya menemukan teman – teman baik yang sampai saat ini menjadi sahabat saya. Lingkungan sekolah yang penuh kreasi dan persaingan sehat untuk berprestasi yang membuat masa SD – SMA saya di Margie menjadi masa favorit saya selama di bangku pendidikan. – Alumni SMA Margie (2014)
Sekolah Margie tidak hanya telah memberikan saya bekal bagi jenjang pendidikan yang lebih tinggi, tapi juga telah mempersiapkan saya melalui pendidikan kepribadian yang diperlukan baik di dunia bisnis dan bermasyarakat. Pepatah mengatakan, “Berubahlah maka dunia akan berubah bersama anda”. Saya melihat telah terjadi perubahan besar dan berarti di sekolah Margie, hal ini saya rasakan sejak saya lulus dari SMP Margie. Saya berharap sekolah Margie dapat menjadi teladan bagi institusi pendidikan yang ada di Indonesia untuk memberikan mutu pendidikan dan pengajaran kepada generasi penerus bangsa kita. – Alumni SMP Margie (1988)
Saya bersekolah di Margie dari playgroup hingga SD, yang paling saya ingat adalah guru – guru yang tegas, berwawasan tinggi dan juga selalu mengajarkan para muridnya untuk disiplin. Tidak lupa juga teman – teman yang memiliki solidaritas yang kuat, teman yang ada dalam suka maupun duka. Saya bangga untuk menjadi salah satu alumni dari sekolah Margie karena sekolah Margie merupakan salah satu sekolah terfavorit, sekolah yang memiliki strategi untuk mencapai kualitas akademik yang tinggi.
Saya masuk SD Margie pada tahun 1989 kelas 5 SD, melanjutkan ke SMP Margie lulus tahun 1994. Kesan: “Character building” – Di Margie, itulah yang pertama saya rasakan manfaatnya. Pada dasarnya tiap sekolah sudah sama kurikulumnya, tetapi untuk 9 tahun pertama, pembentukan karakter yang harus dibina secara positif itu sangat penting. Bagaimana kita berinteraksi dengan teman, orang yang lebih senior, dan juga perkembangan iman kita. Di Margie, semua mendapat porsinya dengan benar. Pesan : Tentukan tujuan dan prioritas kita yang utama serta focus untuk mencapai tujuan tersebut. Kerjakan apa yang kita bisa semaksimal mungkin, jangan buang waktu dengan bersantai – santai dan jangan lupa untuk tetap berdoa.
Saya Klarisa, saya berasal dari Palangkaraya. SMA Margie telah memberikan banyak pelajaran dan pengalaman hidup yang luar biasa, sehingga membentuk karakter saya menjadi pribadi yang unggul dan lebih baik daripada sebelumnya. Hal ini tak lepas dari para guru yang selalu mendidik, membimbing, dan mendukung saya. Semoga kedepannya, SMA Margie terus jaya dan memiliki kontribusi besar dalam dunia pendidikan.
Ada ungkapan masa SMA adalah masa yang paling indah dan ternyata memang benar adanya karena saya membuktikannya sendiri. Tiga tahun bersekolah di SMA Margie tentunya banyak kenangan dan pengalaman berharga yang saya dapatkan. Lulus sebagai siswi SMA Margie adalah berkat dan pemberian yang terindah dari Tuhan kepada saya. Sekolah Margie mempertemukan saya dengan kerabat dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga manca negara. Di SMA Margie, belajar bukan hanya sekedar materi-materi akademik yang berkiblat pada buku, tetapi semua siswa dituntut untuk “Critical Thinking”, sehingga tidak hanya bagaimana saya bisa memahami materi, tetapi bagaimana saya dapat berpikir kritis, kreatif, dan berperan aktif. Tidak kalah pentingnya kesempatan dan dukungan yang diberikan oleh Sekolah Margie kepada semua siswanya untuk mengembangkan bakat dengan mengikuti beragam lomba, kegiatan di luar, serta di dalam sekolah. Bakat-bakat yang saya miliki dapat saya kembangkan dengan baik dan berguna untuk masa depan saya selanjutnya, serta menjadikan saya lebih percaya diri. Kesan lainnya yang tidak dapat saya lupakan adalah kegiatan di luar sekolah yang dikemas dengan menarik sehingga menjadikan belajar lebih menyenangkan. Terima kasih sekolahku tercinta. Semoga SMA Margie selalu menjadi tempat lahirnya bibit-bibit unggul generasi penerus bangsa.
Saya bersekolah di SD Margie sejak kelas 1 sampai lulus. Waktu itu saya baru saja pindah dari Jakarta karena mengikuti ayah pindah bekerja di Surabaya. Banyak pengalaman yang saya dapatkan selama menjadi siswa SD Margie. Di Sekolah Margie setiap siswa dan siswi mendapat perhatian dari guru bahkan sampai Kepala Sekolah yang saat itu dijabat oleh Ibu Dra. Theresia Martono. Semua siswa diasuh seperti halnya anak sendiri. Kami di didik sedemikian rupa dengan penuh kasih sayang dan perhatian. TIdak ada yang namanya perbedaan suku, agama, ras, tidak ada namanya anak emas dan semua siswa mendapat kesempatan yang sama. Tidak hanya prestasi akademik yang harus kami raih tapi non-akademik pun juda harus bisa kita raih. Enam tahun bersekolah di Margie seperti berada di rumah sendiri, persahabatan dan kasih sayang antar sesame siswa pun sudah seperti saudara kandung (dalam istilah kedokteran disebut sejawat). Berbekal dari apa yang saya dapatkan dari Sekolah Margie membuat saya tetap berprestasi walaupun sudah tidak lagi bersekolah di Sekolah Margie. Saya ucapkan terima kasih buat Margie sekolahku, untuk para Ibu / Bapak guru yang membumbing dan mendidik saya selama 6 tahun. Terima kasih atas kasih sayang yang sudah kalian berikan kepada saya, jasa – jasa Ibu / Bapak guru kukenang selamanya. Majulah terus Sekolah Margie, kami para alumnus akan tetap mengharumkan namamu.
Selama belajar di SMP Margie, saya belajar untuk menjadi lebih terbuka terhadap wawasan dan dunia luar. Margie tidak hanya mengajarkan tentang pendidikan saja namun juga mengajarkan untuk berpikir kreatif dan menjadi aktif di kegiatan organisasi. Margie mengajarkan saya untuk berani tampil dan mengembangkan ide – ide melalui berbagai lomba yang mendorong murid untuk bereksplorasi. Setiap murid adalah prioritas di Sekolah Margie sehingga tidak ada anak yang tertinggal atau tidak berkembang. Di sekolah inilah saya menemukan teman – teman baik yang sampai saat ini menjadi sahabat saya. Lingkungan sekolah yang penuh kreasi dan persaingan sehat untuk berprestasi adalah yang membuat masa SMP saya di Margie menjadi masa favorit saya selama di bangku pendidikan. Saya berharap banyak anak yang dapat merasakan apa yang saya lalui selama bersekolah di Margie sehingga mereka pun akan dating ke sekolah dengan semangat dan saat lulus mereka akan membawa karakter yang kuat dan mimpi yang besar. – Alumni SMP Margie (2003)
I’m Feby Elsadiora, an alumna of SMP and SMA Margie. Until today, I thank God that I spent 6 years of my life in this school. It was not just a place for me to study rigid textbook theories, but more importantly, it was where I built a strong foundation for my life. With Margie, young Feby explored almost everything – from wall climbing, basketball, student exchange, journalism, modelling, and much more! But the two things that really stick with her are the school’s annual English drama competition and the Majalah Dinding competition held by Deteksi Jawa Pos. They were her favourites. Those were the times her inner creative seeds were nourished by the teachers. What happens to seeds when they touch water? They grow – and her inner creativity was explored, exposed, and appreciated very well. It turned out that the creative industry became her world. Now, she is a full-time collage artist, senior Art Director at Gojek, and a recent wife 🙂 Reminiscing, my school years contributed significantly to my current life. I still remember building stage decorations for school events and drama competitions. Those times became my foundation for working as a Set Designer and Art Director when making music videos with Guava Production, Jakarta. The presentations and public speaking activities that teachers assigned to me every month also proved useful in my current field of work, where in the past 4 years, I have to make a lot of presentation decks and present creative ideas for ad campaigns. The inclusivity in Margie’s diverse environment taught me that differences in our backgrounds, skin colours, and beliefs are trivial – that all humans are equal in the face of God. I learned to love and respect each other, to turn diversity into a strength. It turns out, these lessons are unimaginably important these days, in such a diverse nation like Indonesia. Well, there will never be enough space for me to share all the amazing things I’ve been through during my times studying in Margie School, but there’s a paragraph to summarize it all: “Dear teachers, thank you for nurturing my days of self-search back then. I am a strong young tree with steady roots and healthy stems now. I hope I can provide fruits & shades for others in the future 🙂 “
Jafreno menerima beasiswa dari salah satu Universitas di Jakarta setelah lulus menempuh pendidikan di SMA Margie. Jafreno memilih jurusan Manajemen dengan konsentrasi Keuangan dan pada tahun 2018 Jafreno memperoleh predikat Cum Laude dengan gelar Sarjana Manajemen spesialisasi Keuangan. Sejak lulus, Jafreno bekerja sebagai konsultan manajemen risiko di divisi Risk Assurance di PricewaterhouseCoopers Indonesia (Jakarta). Jafreno telah berkontribusi sebagai anggota tim konsultansi PwC dalam melayani banyak kustomisasi proyek klien baik Perusahaan milik Negara (BUMN), Perusahaan Multi Nasional, dan Perusahaan Swasta dalam Company Risk Assessment and Profiling, Enterprise Resource Planning Vendor selection, IT Governance and Dependencies, Valuasi dalam Initial Public Offering Perusahaan Multi Nasional, Merger & Acquisition bank, dan masih banyak lagi. Sembari bekerja full time, Jafreno juga sedang menempuh pembelajaran untuk memperoleh sertifikasi Chartered Financial Analyst (CFA) guna menambah peluang dan ilmu teknis yang dimiliki mengingat perubahan dunia yang semakin ekstrem. Bagi Jafreno, menempuh Pendidikan di Margie dari Playgroup hingga SMA telah mengajarkan Jafreno untuk mempunyai karakter dan moral compass yang sangat baik, untuk selalu mempunyai rasa empati dan kasih terhadap sesama. Terlebih lagi, Margie juga telah memberikan Jafreno banyak kesempatan pembelajaran baik hard skills maupun soft skills. Jafreno berterima kasih atas jasa seluruh pengajar yang telah mendidik seluruh murid yang bersekolah di Margie.
Saya dan Sekolah Margie memiliki sejarah panjang yang penuh kenangan manis. Enam belas tahun saya berproses di institusi ini, mulai KB-SMA. Dalam kurun waktu itu saya ditempatkan dalam sistem belajar yang menyenangkan dan terbimbing. Melalui pembelajaran yang interaktif, perhatian individual dari para guru, berbagai karyawisata, workshop, dan masih banyak lagi, sehingga dapat memaksimalkan potensi diri saya. Di Sekolah Margie, belajar bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah “way of life”. Di sini setiap insan dididik dan dituntut untuk menjadi pembelajar sejati. Esensi diri saya yang sekarang ini adalah hasil jerih payah semua guru dan sistem pengajaran di Sekolah Margie yang berkesinambungan. Terima kasih untuk enam belas tahun yang gemilang.
Bersekolah di SMA Margie membuat saya mengerti lebih dalam tentang toleransi dan wawasan mengenai dunia luar. SMA Margie selalu mendorong saya untuk berpikir kreatif dan selalu aktif di dalam aneka kegiatan. Selama ini saya belum pernah dihadapkan dengan keberagaman, di Sekolah Margie saya belajar bahwasannya saling menghargai dan menghormati karakter maupun suku, ras, dan agama sangatlah penting. Keindahan dan kerukunan dalam keberagaman terwujud secara nyata disini. Pengalaman mengatur dan mengikuti kegiatan pramuka ataupun lainnya, menjadikan saya orang yang dapat menghargai waktu, bertanggung jawab, dan mudah bergaul. Kedepannya mungkin saya akan dihadapkan dengan lebih banyak keberagaman, tetapi bagi saya itu bukanlah hal yang perlu ditakutkan ataupun asing karena Sekolah Margie telah mengajarkan dan membiasakan murid-muridnya dengan keberagaman maupun pengelolaan waktu. Saya merasa bahwa Sekolah Margie juga mempersiapkan siswa untuk mampu berkompetisi di dunia luar bukan hanya melalui pendidikan akademik tetapi juga melalui penanaman pendidikan moral yang kuat.
Hai saya Tere, saya berasal dari Palangkaraya. Tiga tahun bersekolah di SMA Margie merupakan pengalaman yang tak akan terlupakan. Berbagai pengalaman, pengetahun, dan wawasan membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sebelum bersekolah di SMA Margie, saya merupakan individu yang kurang percaya diri, namun berkat beragam aktivitas dan metode pembelajaran yang diterapkan di SMA Margie membuat saya berubah menjadi lebih percaya diri, kreatif, dan terampil. Satu hal yang pasti tidak akan saya lupakan adalah kedisplinan dan pendidikan karakter yang selalu ditanamkan kepada semua siswanya sesuai dengan motto Sekolah Margie Good Education Starts With Good Attitude”
Bagi saya, yang bersekolah di Margie sejak TK – SMP, Margie telah membentuk diri saya dan memberikan banyak bekal dalam kehidupan. Dari segi social, saya memiliki persahabatan dengan lingkungan yang baik sampai saat ini, saya masih berkumpul bersama teman alumni Margie seperti anggota keluarga. Semua ini dikarenakan rasa setia kawan dan kedekatan selama bersekolah bersama dari TK – SMP. Dari segi perjuangan hidup, melalui aktivitas yang diberikan oleh Margie, telah mempersiapkan diri saya dalam menghadapi tekanan kehidupan. Kompetisi yang selalu diikuti memberikan persiapan dalam menghadapi persaingan kerja. Kegiatan Pramuka membelajarkan mandiri dan ketrampilan. Kegiatan retret mendekatkan diri dengan Tuhan. Semua aktivitas yang diberikan memiliki maksud dan tujuan di kemudian hari. Semua itu saya dapatkan dengan bersekolah di Margie dan mendorong saya untuk memasukkan anak saya masuk ke sekolah Margie. Saya melihat bahwa sampai saat ini Margie mempersiapkan anak untuk menghadapi dunia luar bukan hanya dari nilai pendidikan namun juga dari nilai perjuangan dalam menghadapi kehidupan. – Alumni SMP Margie (1994)
I can positively say Margie School has made me a better person. It has helped me develop a positive attitude towards my studies and discover more about myself. Teachers are very caring and interested in students’ well being. They make sure every class is fun, educational and interactive. – Alumni SMA Margie
Nama saya Alan Gada Kusuma yang biasa dipanggil Alan. Saat ini saya berada di Manado, membuka usaha yang bergerak di bidang alat berat tambang. Di sini saya belajar hidup mandiri. Sudah waktunya saya harus berani mengambil keputusan. Hidup adalah perjuangan. Tantangan dan hambatan pasti ada. Namun saya yakin bahwa dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Dengan berbekal ilmu dan keyakinan, usaha yang saya jalani saat ini dapat berjalan lancar. Ini semua tidak lepas dari didikan dan latihan pembangunan karakter di Sekolah Margie. Pengalaman menjadi ketua kelas, pengurus kegiatan OSIS dan pramuka menjadikan saya orang yang disiplin menghargai waktu, tanggung jawab, mudah bergaul, mandiri dan tenggang rasa. Memang, baru saat ini saya merasakan hasil dari pendidikan di sekolah Margie. Di saat saya hidup di Manado, bertemu dan bergaul dengan berbagai orang yang berbeda suku, agama, adat istiadat dan karakter, kita harus menghormati. Sikap tenggang rasa, saling menghargai dan menghormati sangat dibutuhkan. Tetapi bagi saya, itu bukan hal yang asing karena semenjak sekolah di Margie sudah diajarkan dan dibiasakan dalam hidup sehari – hari. Inilah tuntunan hidup yang saya pegang. Terima kasih Margie. You will always stay in my heart.
Suatu kehormatan bagi saya, Dr. Ryan Arantxa untuk dapat sedikit sharing tentang sekolah Margie. Saya bersekolah di SD Margie pada tahun 1996 sampai tahun 2002. Banyak sekali kenangan yang saya dapatkan selama saya bersekolah di SD Margie apalagi selama 6 tahun. Mulai dari kenakalan saya waktu kecil, waduh nakal banget. Kemudian teman-teman SD saya yang bahkan sampai saat ini ada yang masih tetap berteman akrab dengan saya. Dan saya masih megingat guru-guru yang pernah mengajar saya pada waktu SD. Semua kenangan teman maupun pelajaran yang saya dapatkan selama saya bersekolah SD tentunya berperan sampai menjadikan saya seperti sekarang ini. Salah satu hal yang paling penting yang saya pelajari selama saya bersekolah di SD Margie adalah tentang kita harus menghargai perbedaan yang ada. Ada yang menganut agam islam, agama katolik, Kristen, hindu, budha, lalu ada juga yang tionghoa, tapi semua perbedaan itu tidak menjadi masalah, justru kita dapat saling menghargai perbedaan yang ada. Sekolah Margie sangat berjasa untuk saya. Untuk guru, terkhusus untuk kepala sekolah pada saat saya masih ada disana yaitu Ibu Martono dan almarhum Pak Martono, terima kasih banyak karena tanpa kalian semua saya tentunya tidak dapat menjadinya seperti saat ini. Untuk adik-adik ku semua yang bersekolah di sekolah Margie ataupun yang akan bersekolah di Margie, jangan takut kalian sudah berada di sekolah yang tepat. Semua guru, pelajaran yang diberikan itu pasti akan baik tapi kembali pada diri kita masing-masing. Apakah kita mau menjadi sukses atau tidak? Bila kalian memiliki kesadaran diri untuk ingin menjadi sukses maka belajarlah yang betul dan kemudian praktekanlah apa yang kamu pelajari dengan baik. Pasti kalian akan menjadi sukses. Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Sekian testimoni dari saya. Pesan saya yang terakhir, era pandemi ini tentunya adalah era yang jauh lebih sulit di bandingkan era sebelum pandemi dimana contohnya saja dimana belajar masih harus dengan online. Pada suatu saat mungkin tatap muka, kita harapkan begitu dan saya harap adik-adik semua tetap menjaga kesehatan dan tetaplah belajar yang rajin. Tuhan yesus memberkati.
Saya Bobby Karna Rajasa adalah salah satu dari alumnus Margie. Dari TK, SD, SMP Margie. Banyak sekali ilmu dan manfaat yang saya peroleh untuk bekal di masa depan, terutama di bidang mata pelajaran Bahasa Inggris dan kedisiplinan, benar-benar membentuk saya menjadi seorang yang lebih baik dan mandiri. Rasanya tidak akan pernah saya lupakan jasa – jasa Bapak dan Ibu guru yang telah membimbing saya, khususnya Ibu Dra. Theresia Martono tercinta yang dengan penuh kasih sayang membimbingku hingga menjadi orang yang berguna bagi orangtua, bangsa dan agama. Suasana belajar yang baik dan penuh rasa kekeluargaan benar – benar membekas dalam memory saya. Mudah – mudahan Sekolah Margie tetap jaya dan berkembang. Just be the best and I am proud to be a part of Margie. – Alumni SMP Margie (1990)
Margie merupakan sekolah yang membangun kepercayaan diri saya, menemukan bakat dan minat saya. Guru – guru yang ramah dan sabar, teman – teman yang baik dan asyik membuat saya nyaman berada di sekolah. Margie mendidik para siswa untuk selalu aktif dan berpartisipasi pada segala kegiatan yang diminati untuk membangun kepercayaan diri para siswanya. Saya sangat bangga dapat menjadi alumni sekolah Margie. – Alumni 2007
Saya adalah alumni Sekolah Margie. Saya bersekolah di Margie sejak KB sampai tingkat SMP. Di Sekolah Margie, guru – gurunya sangat perhatian kepada anak didiknya. Mereka juga mengajarkan sopan santun dan disiplin serta pendidikan agama yang baik. Saya sangat ,erasakan dampak pengajaran yang diterapkan di Sekolah Margie setelah berhadapan dengan dunia di luar sekolah. Saya berharap perhatian, disiplin, pengetahuan, serta pendampingan tetap terus dipertahankan dan ditingkatkan di Sekolah Margie.
Menempuh pendidikan mulai dari playgroup hingga SMP di Margie membuat saya menjadi peka social. Dalam arti, Margie memegang peranan besar (selain keluarga) dalam hidup saya untuk menjadi pribadi yang peduli bukan hanya dalam lingkup internal saja melainkan terhadap kehidupan di sekitar kita. Selain itu, Margie juga mendukung bakat masing – masing siswa dengan adanya banyak pilihan ekstrakulikuler yang membuat siswa menjadi aktif dengan kegiatan positif yang kelak menjadi dasar dalam hidup bermasyarakat. Saya secara pribadi merasakan manfaat dari itu semua. Memang sejak awal saya sangat berminat untuk terlibat dalam kegiatan organisasi dan berkat Margie yang telah memberikan kesempatan sejak dini untuk belajar membina karakter dan bakat saya; lewat kegiatan pramuka, tiwisada (dokter kecil), aneka lomba cerdas cermat; sekarang saya dapat banyak pula terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi di masyarakat.– Alumni SMP Margie (1991)
Selama sekolah di Margie, saya merasa sangat senang dan bangga. Selain mendapat ilmu yang bermanfaat, juga banyak teman. Guru – gurunya yang sabar dan telaten membimbing kami, membuat kami betah dan nyaman selama pelajaran berlangsung. Sekolah Margie mendidik kami untuk menjadi orang yang disiplin, mandiri, bertawakal dan berakhlak mulia. Saya pernah menjadi Ketua OSIS, menjadi ketua kelas, adalah saat belajar menjadi pemimpin untuk memberi teladan, motivasi dan inspirasi. Sekolah adalah ilmu. Ilmu adalah pelita hidup. Hidup kita diterangi ilmu.
Sekolah Margie adalah sekolah yang mengutamakan kedisiplinan dan budi pekerti dalam setiap kegiatan pembelajarannya. Kedua hal tersebut sangat penting diajarkan dari usia dini untuk membentuk karakter, moral dan etika sebagai generasi penerus bangsa yang dapat diandalkan. Sukses selalu untuk Sekolah Margie dalam berkarya mencerdaskan anak bangsa. – Alumni SD Margie (1992)
Still fresh in my mind, my finest time, during my precious 9 years of basic education at Margie School. All the discipline, knowledge, support, laughter, sadness and happiness that we had shared together has been coloring my life even – now – is still with me whenever I go as I fly with my plane soaring high at 39.000 feet above mean sea level travelling in the 80% speed of sound, taking care of 170 passengers. From the bottom of my heart, I would like to thank all the Margie’s family, all my dedicated teachers and employees of Margie, most of all Mr. and Mrs. Martono and also my classmates. Thank you for being the wind beneath my wings that keep me up and widen my horizon. May God bless us all. Lots and lots of love. – Alumni SMP Margie (1988)
Saya adalah alumni angkatan pertama SD Margie lulus tahun 1984, kemudian lanjut ke SMP Margie lulus pada tahun 1987. Saya sangat berterima kasih kepada Ibu Dra. Theresia Martono dan semua guru yang telah mendidik serta membimbing saya selama bersekolah di Margie. Berkat beliau, saya di didik menjadi orang yang memiliki disiplin dan motivasi yang tinggi dalam belajar maupun aktif dalam berbagai kegiatan social maupun keagamaan. Saya juga terkagum melihat eratnya hubungan kekeluargaan di antara kepala sekolah, guru, murid dan orang tua. Semoga Sekolah Margie terus maju dalam mendidik tunas – tunas bangsa yang unggul dalam prestasi, beriman, terdidik dan berbudaya. – Alumni SMP Margie (1987)
“Saya lulus SMP Margie tahun 1988, saya menempuh pendidikan sejak TK hingga Perguruan Tinggi di sekolah dan kota yang berbeda – beda sehingga saya bisa mengatakan bahwa Sekolah Margie berbeda. Dengan small class di Sekolah Margie, perhatian kepada setiap murid bisa lebih maksimal, hubungan kekerabatan antar teman dan guru lebih erat, terbukti hingga saat ini setelah 27 tahun kami lulus, kekerabatan kami masih terjaga.” – Alumni SMP Margie (1988)
“Bersekolah di Margie menjadi salah satu bagian tak terlupakan dalam hidup saya. Saya mendapat banyak pengalaman berharga, tidak hanya mengenai materi sekolah, namun juga mengenai kehidupan social bersama teman – teman dan guru. Bersekolah di Margie rasanya seperti memiliki keluarga kedua karena perhatian yang diberikan guru – gurunya tidak pernah habis kepada setiap murid – muridnya. Selain itu kekompakan bersama teman – teman juga dapat terus dijaga hingga masing – masing dari kita lulus. Banyak sekali kesempatan untuk mengembangkan diri disini. Mulai dari bidang olahraga, seni, hingga pertukaran pelajar. Jika saya bisa kembali ke masa sekolah tentunya saya ingin mengikuti semuanya.” – Alumni SMA Margie (2012)